Tua Jakarta
Aku berjalan di jembatan penyeberangan
Melihat puluhan kendaraan
Berbagai emosi tumpah ruah
Klakson dibunyikan
Suara teriakan
Serta asap kendaraan terasa seperti menelan arang
Jakarta...
Sudah tua rupanya
Tertawa para petinggi
Mengira telah membenahi
Polisi mengatur lalu lintas
Masih didapat pengemudi tak pantas
Aku terperenjat dalam keramaian
Yang harusnya terasa ramai
Sepi...
Sepi dan sunyi...
Menelusur dosa-dosa Jakarta
Tak pantas aku pikirkan
Berjalan menyakitkan
Aku kembali melewati sawah
Yang sudah tak lagi mewah
Hilang sudah karena sumpah serapah
Kini menjadi gedung-gedung tinggi
Kalah aku...
Mewakili mata rakyat dan hatinya
Tak bisa juga didengar
Tuli...
Tuli dan buta...
Hilang sudah Jakartaku
-ZAN-
Komentar
Posting Komentar